Pengalaman
Pribadi
“KAMAR YANG
KATANYA ‘ANGKER’ 130”
Pada hari Minggu,30 Desember 2013 saya
dan teman-teman masih berada di Jogja dalam rangka study tour. Ini adalah hari
ke 3 kami berada di Jawa Tengah. Kali ini kami akan menginap di Hotel Tirta
Kencana. kali ini saya mendapat teman tidur berjumlah 4 orang yaitu, Anggun, Alfira,
Amel dan Firda dengan nomor kamar 130. Saat kami ingin membuka pintu kamar hotel, Amel kejepit lalu terdorong
ke kasur. Hm, amel pun diam dengan mata yang berkaca-kaca.
Saat aku bersama teman-temanku
beristirahat di kasur, kami pun menikmati hidangan makan malam dengan menu nasi
telur dengan daging teriyaki tumis. Sambil menikmati makan malam kita juga
menonton TV. Sebagian dari kami pun bergantian ke kamar mandi untuk sekedar
menyegarkan diri masing-masing dan
bersegera untuk sholat Fardhu Isya.
Saat kami semua sedang menonton,
tiba-tiba gagang pintu kamar kami bergerak sendiri. “Ih siapa tuh?” Teriak Amel.
“Apanya yang siapa?” Ujar aku. “Tau ih, kamu jangan nakut-nakutin napa.” Lanjut
Anggun. “Ih serius deh, tadi ada yang gagang pintunya gerak sendiri.” Ucap
Amel. Dan saat Fira keluar dari kamar mandi, gagang pintu kamar kami pun
kembali bergerak sendiri. Sontak Fira pun lari sambil memegang handuknya.
Akhirnya kami pun mengira bahwa itu adalah orang iseng yang menggerakkan gagang
pintu. Saat semua menggeletakkan badannya di kasur, Anggun yang berada di kasur
paling atas langsung turun menindih Fira karena kaget mendengar gagang pintu
yang lagi lagi bergerak sendiri. “Eh itu siapa sih?” ucap aku. Karena
penasaran, Firda yang sedang narsis di tabletnya pun akhirnya membuka pintu
hotel dan melihat sekeliling. Namun, tak ada satupun orang yang lewat depan
kamar 130.
Pada akhirnya kami berempat pun mencoba untuk tetap tenang
walau kejanggalan di kamar ini masih terasa. Saat itu, waktu menunjukkan pukul
01.00 dini hari. Kami semua belum terlelap karena masih diiringi perasaan
takut. Aku, pada saat itu sedang chattingan dengan Anetta. Teman saat aku SD. “Zah,
kamu di hotel Tirta Kencana dapet kamar nomor berapa?” Ucap Anetta melalui Bbm
Messebger. “130 Net.. kenapa emang?” Jawabku. “Banyak Istighfar aja ya, waktu
aku sama temen-temen di kamar itu ada penunggunya.” Jelas Anetta. “Hah? Penunggu?
Maksudnya Set to the tan? :O” tanyaku. “iya Zah, ati-ati aja ya. Yang aku liat
waktu itu ada perempuan berambut panjang disitu.” Jawab Anetta.
Aku yang menerima bbm itu pun langsung bercerita kepada
teman-temanku yang sedang menonton TV bahwa dikamar yang kita huni itu ada suatu
keganjalan yang ghaib. Saat aku bercerita tentang bbm dari Anetta ,
teman-temanku pun langsung mendekat dan ketakutan sendiri.
Waktu terus berjalan, diantara kami pun belum ada yang
memejamkan mata. Waktu menunjukkan 02.00 dini hari. Satu persatu diantara kami
pun terlelap.
Kriiiiiiinnnngggggg....
Kriiiiiiiiiinnnnnggggg.... Alarm pun berbunyi. Tak ada satupun diantara kami yang sudah bangun. Kriiiiinggggggg.. Alarm kembali bunyi.
Aku pun langsung bangun dan membangunkan yang lain. “Omaygattttttt! Guys, ini
udah jam 05.30. Bangun woy Bangun!!!” Teriakku membangunkan yang lain.
Kami pun langsung bergegas mandi bergantian. Sambil menunggu
giliran mandi, aku bersama Fira dan Amel pun membereskan barang-barang kami. Tok..Tok.. Suara ketukan pintu. “Ya
bentar.” Ucapku. “Hey cepetan ya, udah jam 06.00. Kita sarapan langsung
berangkat lagi.” Ucap Bu Wahda dan Bu Lien.
Sudah pukul 06.05 kami semua pun bergegas ke tempat makan di
restoran tersebut. Lalu kami semua pun makan pagi bersama. Setelah
menyelesaikan makan pagi yang simple aku pun kembali ke kamar untuk mengecek
kembali kamar kami. Aku mengecek bersama Besya dan Firda S. Saat memasuki
kamar, pintu kamar mandi yang berada di depan pintu masuk kamar pun terbuka
sendiri. “Besy, kamu liat pintu kamar mandi gerak sendiri ga? Itu angin kali
ya. Hehe.” Ucap Zahra yang agak ketakutan. “Hmmm. Iya zah.” Ucap Besya pelan.
Setelah kami mengecek kamar kami pun kembali ke tempat makan, namun aku lupa
untuk membawa plastik yang berisi baju Amel. Akhirnya aku bersama Firda S dan
Besya pun kembali ke kamar untuk mengambil Plastik itu. Tetapi, saat kami masuk
ke kamar 130 itu, kamar mandi tidak terbuka sedikit pun.
Saat kembali ke meja makan, aku bercerita kepada
teman-temanku yang lain soal pintu kamar tersebut. Ternyata memang benar
katanya bahwa kamar 130 di Hotel Tirta Kencana itu memang agak ‘angker’. Hah,
sudahlah, yang penting kita ga nemu hantunya ini. Hehe.
Selesai makan, aku bersama seluruh peserta Study Tour pun
langsung bergegas ke Bus untuk melanjutkan perjalanan ke Keraton Jogja dan ke
tempat-tempat wisata Jogja lainnya.
Itulah pengalamanku saat Study Tour bersama teman-teman
sekolahku. Pokoknya, inget terus sama Allah kalo ke tempat baru. Jangan sampe
kalian nemu ‘mereka’ ya!
-The End-
Created
By : Fatimah Az’Zahra
Hotel tirta kencana lebih tepat.a posisinya di daerah mananya ya ?
BalasHapus